1

Kerajaan Galuh
Sungai Citarum menjadi pembatas antara Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh.
Kerajaan Galuh adalah Salah satu kerajaan yang berbahasa Sunda di pulau Jawa, yang wilayahnya terletak di sebelah barat Sungai Citarum dan di sebelah timur sungai Ci Serayu  atau Cipamali (Kali Brebes). Kerajaan ini adalah penerus dari kerajaan Kendan, bawahan Tarumanegara.
Sejarah mengatakan Kerajaan Galuh ada pada naskah kuno Cerita Parahyangan, suatu naskah yang berbahasa sunda yang ditulis pada awal abad ke-16. Didalam naskah tersebut, menceritakan mengenai Kerajaan Galuh dimulai waktu Rahiyangta ri Medangjati yang menjadi raja resi selama lima belas tahun. Selanjutnya, kekuasaan ini diwariskan kepada putranya di kerajaan Galuh yaitu Sang Wretikandayun.

Saat raja Linggawarman, raja dari kerajaan Tarumanagara yang berkuasa dari tahun 666 meninggal dunia pada tahun 669. Linggawarman memunyai dua orang puteri, yang sulung bernama Manasih menjadi istri Tarusbawa dan yang kedua bernama Sobakancana menjadi isteri Dapunta Hyang Sri Jayanasa pendiri Kerajaan Sriwijaya.
Tarusbawa yang berasal dari Kerajaan Sunda Sambawa menggantikan mertuanya menjadi penguasa Tarumanagara yang ke-13. Karena pamor Tarumanagara pada zamannya sudah sangat menurun, ia ingin mengembalikan keharuman zaman Purnawarman yang berkedudukan di purasaba (ibukota) Sundapura.
Peristiwa ini dijadikan alasan oleh Wretikandayun, cicit Manikmaya, pendiri Kerajaan Galuh, untuk memisahkan negaranya dari kekuasaan Tarusbawa.
Karena Tarusbawa memindahkan kekuasaan Tarumanagara ke Sundapura, pihak Galuh, dipimpin oleh Wretikandayun (berkuasa dari tahun 612), memilih untuk berdiri sendiri sebagai kerajaan mandiri. Adapun untuk berbagi wilayah, Kerajaan Galuh danKerajaan Sunda sepakat menjadikan Sungai Citarum sebagai batas Kerajaannya.






Kerajaan kembar
Wretikandayun mempunyai tiga anak lelaki:
1.     Rahiyang Sempakwaja (menjadi resiguru di Galunggung),
2.     Rahiyang Kidul (jadi resi di Denuh),
3.     Rahiyang Mandiminyak. Setelah menguasai Galuh selama sembilan puluh tahun (612-702),

Setelah Meninggalnya Wretikandayun, Kerajaan Galuh digantikan oleh putranya yang ke 3 Rahiyang Mandiminyak atau putra bungsunya, sebab kedua kakaknya menjadi resiguru.
Dari Nay Pwahaci Rababu, Sempakwaja Kakak pertama Mandi Minyak mempunyai dua anak:
1.     Demunawan
2.      Purbasora.
Akibat tergoda oleh kecantikan kakak iparnya Nay Pwahaci Rababu (istri sempak waja), Mandiminyak tergoda sampai terseret ke perbuatan nista, sampai mempunyai anak laki-laki yang bernama Sena (atau Sang Salah) / sanna / Bratasena. Sedangkan dari istrinya, Dewi Parwati, putri dari Ratu Sima dari kerajaan Kalingga dan Raja Kartikeyasingha, Mandiminyak mempunyai anak perempuan yang bernama Sannaha. Sannaha dan Sena lalu dinikahkan, dan mempunyai putra yang bernama Rakryan Jambri (atau disebut Sanjaya).
Kakuasaan Galuh yang diwariskan pada Mandiminyak (702-709), kemudian diteruskan oleh putranya Sena / sanna / Bratasena. Karena merasa punya hak mahkota dari Ayahnya Sempakwaja, Demunawan dan Purbasora mereka berdua merebut kekuasaan Galuh dari Sena (tahun 716). Akibat terusir, Sena dan keluarganya lantas mengungsi ke Marapi di sebelah timur, dan mendirikan kerajaan Medang Kamulan



Posting Komentar

Titanium Bike | The TITanium Sportsbook
As such, this book has titanium iv chloride a range of high titanium athletics performance bikes and they can be played in titanium earrings hoops pairs, mens titanium earrings with a range of quality sports to titanium wedding bands suit all types of sports!

Dear readers, after reading the Content please ask for advice and to provide constructive feedback Please Write Relevant Comment with Polite Language.Your comments inspired me to continue blogging. Your opinion much more valuable to me. Thank you.

Rabu, 22 Januari 2014

ASAL MULA BERDIRINYA KERAJAAN GALUH


Kerajaan Galuh
Sungai Citarum menjadi pembatas antara Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh.
Kerajaan Galuh adalah Salah satu kerajaan yang berbahasa Sunda di pulau Jawa, yang wilayahnya terletak di sebelah barat Sungai Citarum dan di sebelah timur sungai Ci Serayu  atau Cipamali (Kali Brebes). Kerajaan ini adalah penerus dari kerajaan Kendan, bawahan Tarumanegara.
Sejarah mengatakan Kerajaan Galuh ada pada naskah kuno Cerita Parahyangan, suatu naskah yang berbahasa sunda yang ditulis pada awal abad ke-16. Didalam naskah tersebut, menceritakan mengenai Kerajaan Galuh dimulai waktu Rahiyangta ri Medangjati yang menjadi raja resi selama lima belas tahun. Selanjutnya, kekuasaan ini diwariskan kepada putranya di kerajaan Galuh yaitu Sang Wretikandayun.

Saat raja Linggawarman, raja dari kerajaan Tarumanagara yang berkuasa dari tahun 666 meninggal dunia pada tahun 669. Linggawarman memunyai dua orang puteri, yang sulung bernama Manasih menjadi istri Tarusbawa dan yang kedua bernama Sobakancana menjadi isteri Dapunta Hyang Sri Jayanasa pendiri Kerajaan Sriwijaya.
Tarusbawa yang berasal dari Kerajaan Sunda Sambawa menggantikan mertuanya menjadi penguasa Tarumanagara yang ke-13. Karena pamor Tarumanagara pada zamannya sudah sangat menurun, ia ingin mengembalikan keharuman zaman Purnawarman yang berkedudukan di purasaba (ibukota) Sundapura.
Peristiwa ini dijadikan alasan oleh Wretikandayun, cicit Manikmaya, pendiri Kerajaan Galuh, untuk memisahkan negaranya dari kekuasaan Tarusbawa.
Karena Tarusbawa memindahkan kekuasaan Tarumanagara ke Sundapura, pihak Galuh, dipimpin oleh Wretikandayun (berkuasa dari tahun 612), memilih untuk berdiri sendiri sebagai kerajaan mandiri. Adapun untuk berbagi wilayah, Kerajaan Galuh danKerajaan Sunda sepakat menjadikan Sungai Citarum sebagai batas Kerajaannya.






Kerajaan kembar
Wretikandayun mempunyai tiga anak lelaki:
1.     Rahiyang Sempakwaja (menjadi resiguru di Galunggung),
2.     Rahiyang Kidul (jadi resi di Denuh),
3.     Rahiyang Mandiminyak. Setelah menguasai Galuh selama sembilan puluh tahun (612-702),

Setelah Meninggalnya Wretikandayun, Kerajaan Galuh digantikan oleh putranya yang ke 3 Rahiyang Mandiminyak atau putra bungsunya, sebab kedua kakaknya menjadi resiguru.
Dari Nay Pwahaci Rababu, Sempakwaja Kakak pertama Mandi Minyak mempunyai dua anak:
1.     Demunawan
2.      Purbasora.
Akibat tergoda oleh kecantikan kakak iparnya Nay Pwahaci Rababu (istri sempak waja), Mandiminyak tergoda sampai terseret ke perbuatan nista, sampai mempunyai anak laki-laki yang bernama Sena (atau Sang Salah) / sanna / Bratasena. Sedangkan dari istrinya, Dewi Parwati, putri dari Ratu Sima dari kerajaan Kalingga dan Raja Kartikeyasingha, Mandiminyak mempunyai anak perempuan yang bernama Sannaha. Sannaha dan Sena lalu dinikahkan, dan mempunyai putra yang bernama Rakryan Jambri (atau disebut Sanjaya).
Kakuasaan Galuh yang diwariskan pada Mandiminyak (702-709), kemudian diteruskan oleh putranya Sena / sanna / Bratasena. Karena merasa punya hak mahkota dari Ayahnya Sempakwaja, Demunawan dan Purbasora mereka berdua merebut kekuasaan Galuh dari Sena (tahun 716). Akibat terusir, Sena dan keluarganya lantas mengungsi ke Marapi di sebelah timur, dan mendirikan kerajaan Medang Kamulan



1 komentar:

  1. Titanium Bike | The TITanium Sportsbook
    As such, this book has titanium iv chloride a range of high titanium athletics performance bikes and they can be played in titanium earrings hoops pairs, mens titanium earrings with a range of quality sports to titanium wedding bands suit all types of sports!

    BalasHapus